ADAM
ADALAH MANUSIA PERTAMA YG DICIPTAKAN DI BUMI INI
Perbedaan pemikiran
mengenai apakah Adam merupakan manusia pertama dibumi ini ataukah ada manusia
lain sebelum adam; dan dimanakah adam diciptakan apakah dilangit ataukah
dibumi. Simpang-siur perbedaan
penadapat mengenai Adam diperkeruh oleh
teori Evolusi Darwin yang beranggapan bahwa manusia itu hasil evolusi dari
Kera.
Sy lebih meyakini bahwa
kejadian diciptakannya Adam terjadi di daerah tanah subur banyak bahan orgnik sebagai sumber kehidupan
dan adanya di bumi yg kita pijak ini. Tanah subur banyak pepohonan dan buah-buahan apabila
tertata rapih maka layak disebut sorga apakah itu namanya Eden, Firdaus, atau
Adnin tidak penting begitu pula dimana daerahnya itupun tidak penting.
Terciptanya Adam hemat pemikiran sy, bukan melalui proses kloning seperti
kloning domba atau kejadian sim-salabim aba-kadabra dari patung tanah liat
menjelma jadi manusia melainkan suatu proses yg rumit boleh jadi suatu kejadian
mutasi genetik atau pembentukan DNA baru secara langsung dari paduan asam-asam
amino dan dari struktur gula deoksiribosa.
Dalam QS. Al-Hijr [15]:
28-29. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat,
“Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang
berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka, apabila Aku telah
menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku,
maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud”; dan dalam QS.Arrahman 55:14. Dia [Alloh] menciptakan
manusia dari tanah kering seperti tembikar. Dari kedua ayat ini seakan menegaskan
bahwa manusia itu dibuat dari tanah liat kering seperti
tembikar yang berasal dari lumpur; dan tanah liat kering inilah yang menjadi faktor
terjadinya manusia; apakah tanah kering ini menjadi penyebab terjadinya mutasi
genetik ataukah menjadi katalisator penggabungan asam-asam amino
dan gula deoksiribosa menghasilkan DNA manusia Adam.
Boleh jadi ada peristiwa mutasi genetik terhadap suatu mikroorganisme; tanah
liat kering seperti tembikar yang berasal dari lumpur hitam itu kaya akan bahan
organik dan terdapat mikroorganisme yg
karena sesuatu hal oleh suatu penyebab
keringnya lumpur itu menjadikan mikroorganisme mengalami mutasi genetik.
Kalimat “lumpur hitam yang diberi bentuk” [dalam QS.Al-Hijr] ini, sy lebih
condong memaknai ke arah suatu kejadian yang menimbulkan mutasi genetik
bukan memiliki arti dibentuk seperti patung manusia. Mikroorganisme yang
mengalami mutasi genetik itu yg berada pada tanah kering itu berada ditengah
lumpur hitam yang memungkinkan mereka terus hidup berkembang biak membentuk
koloni membentuk zigot terus berkembang menjadi embrio manusia (terjadi suatu proses);
inilah yang dimaksudkan dengan kalimat “menyempurnakan kejadiannya” adalah
terjadinya proses tumbuh-kembangnya mikroorganisme membentuk zigot terus
berkembang menjadi embrio hingga terbentuk janin manusia (terjadi suatu proses) untuk selanjutnya dimasukkan ruh.
Dan boleh jadi pula kejadiannya adalah bukan mutasi genetik melainkan
langsung terbentuknya DNA baru yaitu DNA manusia. Tanah
liat kering dari lumpur (seperti keramik) berdasarkan pengetahuan sekarang
dapat berfungsi sebagai katalisator untuk proses-proses reaksi kimia tertentu;
oleh karena itu boleh jadi tanah liat kering seperti tembikar (keramik/gerabah)
yg disebut dalam QS.Ar-Rahman dan QS.Al-Hijr itu menjadi berfungsi sebagai lokus-lokus
energy yang memicu reaksi penggabungan
asam-asam amino dengan deoksiribosa
membentuk DNA yaitu menghasilkan DNA manusia. Yg dimaksud QS.Al-Hijr “..tanah liat
kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk” ini bisa jadi bahwa
kata diberi bentuk ini adalah yaitu terbentuknya DNA baru atau dimaksudkan
diberi energy khusus yg terjadi hanya pada waktu itu saja yg mana energy ini menggerakkan asam-asam
amino dan deoksiribosa bereaksi pada permukaan tanah liat kering seperti
tembikar itu menghasilkan suatu DNA manusia. Pembentukan DNA ini tentu saja harus
berlangsung dilingkungan kaya dengan
senyawa asam-asam amino, senyawa deoksiribosa, senyawa pospat dan air;
dan ini amat sangat relepan dengan kandungan lumpur hitam. Sebagaimana kita
ketahui sekarang bahwa yang dimaksud dengan lumpur hitam apakah itu di
rawa atau dari tempat lainnya yang jelas
erat kaitannya dengan keberadaan air dan bahan-bahan organik yang terdegradasi
(pembusukan dedaunan); pembusukan dedaunan ini menghasilkan pragmen seperti senyawa asam-asam amino, senyawa
deoksiribosa, dan senyawa pospat. Darimanakah sumber dedaunan yg mengalami
degrasasi itu; ya inilah yang dimaksudkan adam diciptakan di sorga (taman yang
indah banyak buah-buahan).
QS.Ali Imran 3:59.
Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan)
Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya:
"Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia. Ayat ini dapat dijadikan penegasan bahwa diciptakannya Adam dari tanah itu
prosesnya mirip dengan proses terciptanya Isa di dalam rahim Maryam; yang
artinya terdapat proses kejadian yaitu dari tidak ada kemudian muncul sel yang
amat sangat kecil kemudian memperbanyak diri berkembang membesar membentuk
cikal bakal janin dan berkembang terus hingga secara lengkap termasuk system
syarapnya maka ditiupkanlah ruhnya. Jadi dari Ayat ini secara tegas bahwa
penciptaan Adam bukanlah suatu kejadian sim-salabim-aba-kadabra tiba-tiba dari
patung tanah liat jadi Adam hidup; bukan demikian adanya. Seperti juga
penciptaan jagat-raya ini bukan terjadi sim-salabim-aba-kadabra melainkan suatu
proses yang panjang memakan waktu yg teramat lama yaitu enam masa.
Teori
terciptanya Adam yg saya uraikan itu akan menjadi tidak relepan kalau dalam
keterangan Al-Qur’an bahwa Adam diciptakan dari batu ditempat bebatuan kering.
Karena dibebatuan amat sangat miskin senyawa-senyawa organik seperti asam amino
yang amat dibutuhkan oleh mahluk hidup. Untuk membuktikan teori ini
dapat diteliti hipotesisnya adalah ada kemungkinan besar bahwa famili mikroorganisme
yang tidak mengalami mutasi terus berkembang biak dan ada di tubuh manusia
didaerah serupa dengan habitat asalnya yaitu boleh jadi terdapat pada usus
besar manusia. Untuk itu perlu diteliti dan dibandingkan struktur DNA manusia
dengan struktur DNA mikroorganisme usus untuk mengetahui adakah kemiripan yg
signifikan satu samalainya. Kalo memang ternyata hipotesis ini terbukti maka
teori mutasi genetik diatas yg mendekati
kebenaran; dan kalau tidak ada kemiripan dalam hal DNA maka, teori pembentukan
DNA baru itulah yg mendekati kebenaran.
WALLOHU A’LAM
Tidak ada komentar:
Posting Komentar