Jumat, 04 September 2015

PENCIPTAAN ADAM SEBAGAI MANUSIA PERTAMA



ADAM ADALAH MANUSIA PERTAMA YG DICIPTAKAN DI BUMI INI
Perbedaan pemikiran mengenai apakah Adam merupakan manusia pertama dibumi ini ataukah ada manusia lain sebelum adam; dan dimanakah adam diciptakan apakah dilangit ataukah dibumi.  Simpang-siur perbedaan penadapat  mengenai Adam diperkeruh oleh teori Evolusi Darwin yang beranggapan bahwa manusia itu hasil evolusi dari Kera.
Sy lebih meyakini bahwa kejadian diciptakannya Adam terjadi di daerah tanah subur  banyak bahan orgnik sebagai sumber kehidupan dan adanya di bumi yg kita pijak ini. Tanah subur  banyak pepohonan dan buah-buahan apabila tertata rapih maka layak disebut sorga apakah itu namanya Eden, Firdaus, atau Adnin tidak penting begitu pula dimana daerahnya itupun tidak penting. Terciptanya Adam hemat pemikiran sy, bukan melalui proses kloning seperti kloning domba atau kejadian sim-salabim aba-kadabra dari patung tanah liat menjelma jadi manusia melainkan suatu proses yg rumit boleh jadi suatu kejadian mutasi genetik atau pembentukan DNA baru secara langsung dari paduan asam-asam amino dan dari struktur gula deoksiribosa.
Dalam QS. Al-Hijr [15]: 28-29. Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk. Maka, apabila Aku telah menyempurnakan kejadiannya, dan telah meniupkan ke dalamnya ruh (ciptaan)-Ku, maka tunduklah kamu kepadanya dengan bersujud”; dan dalam  QS.Arrahman 55:14. Dia [Alloh] menciptakan manusia dari tanah kering seperti tembikar. Dari kedua ayat ini seakan menegaskan bahwa manusia itu dibuat dari tanah liat kering seperti tembikar yang berasal dari lumpur; dan tanah liat kering inilah yang menjadi faktor terjadinya manusia; apakah tanah kering ini menjadi penyebab terjadinya mutasi genetik ataukah menjadi katalisator penggabungan asam-asam amino dan gula deoksiribosa menghasilkan DNA manusia Adam.
Boleh jadi ada peristiwa mutasi genetik terhadap suatu mikroorganisme; tanah liat kering seperti tembikar yang berasal dari lumpur hitam itu kaya akan bahan organik  dan terdapat mikroorganisme yg karena sesuatu hal oleh  suatu penyebab keringnya lumpur itu menjadikan mikroorganisme mengalami mutasi genetik. Kalimat “lumpur hitam yang diberi bentuk” [dalam QS.Al-Hijr] ini,  sy lebih  condong memaknai ke arah suatu kejadian yang menimbulkan mutasi genetik bukan memiliki arti dibentuk seperti patung manusia. Mikroorganisme yang mengalami mutasi genetik itu yg berada pada tanah kering itu berada ditengah lumpur hitam yang memungkinkan mereka terus hidup berkembang biak membentuk koloni membentuk zigot terus berkembang menjadi embrio manusia (terjadi suatu proses); inilah yang dimaksudkan dengan kalimat “menyempurnakan kejadiannya” adalah terjadinya proses tumbuh-kembangnya mikroorganisme membentuk zigot terus berkembang menjadi embrio hingga terbentuk janin manusia (terjadi suatu proses)  untuk selanjutnya dimasukkan ruh.
Dan boleh jadi pula kejadiannya adalah bukan mutasi genetik melainkan langsung terbentuknya DNA baru yaitu DNA manusia.   Tanah liat kering dari lumpur (seperti keramik) berdasarkan pengetahuan sekarang dapat berfungsi sebagai katalisator untuk proses-proses reaksi kimia tertentu; oleh karena itu boleh jadi tanah liat kering seperti tembikar (keramik/gerabah) yg disebut dalam QS.Ar-Rahman dan QS.Al-Hijr itu menjadi berfungsi sebagai lokus-lokus energy  yang memicu reaksi penggabungan asam-asam amino dengan deoksiribosa  membentuk DNA yaitu menghasilkan DNA manusia.  Yg dimaksud  QS.Al-Hijr “..tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk” ini bisa jadi bahwa kata diberi bentuk ini adalah yaitu terbentuknya DNA baru atau dimaksudkan diberi energy khusus yg terjadi hanya pada waktu itu saja  yg mana energy ini menggerakkan asam-asam amino dan deoksiribosa bereaksi pada permukaan tanah liat kering seperti tembikar itu menghasilkan suatu DNA manusia. Pembentukan DNA ini tentu saja harus berlangsung dilingkungan kaya dengan  senyawa asam-asam amino, senyawa deoksiribosa, senyawa pospat dan air; dan ini amat sangat relepan dengan kandungan lumpur hitam. Sebagaimana kita ketahui sekarang bahwa yang dimaksud dengan lumpur hitam apakah itu di rawa  atau dari tempat lainnya yang jelas erat kaitannya dengan keberadaan air dan bahan-bahan organik yang terdegradasi (pembusukan dedaunan); pembusukan dedaunan ini menghasilkan pragmen  seperti senyawa asam-asam amino, senyawa deoksiribosa, dan senyawa pospat. Darimanakah sumber dedaunan yg mengalami degrasasi itu; ya inilah yang dimaksudkan adam diciptakan di sorga (taman yang indah banyak buah-buahan).
QS.Ali Imran 3:59. Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: "Jadilah" (seorang manusia), maka jadilah dia. Ayat ini dapat dijadikan penegasan bahwa diciptakannya Adam dari tanah itu prosesnya mirip dengan proses terciptanya Isa di dalam rahim Maryam; yang artinya terdapat proses kejadian yaitu dari tidak ada kemudian muncul sel yang amat sangat kecil kemudian memperbanyak diri berkembang membesar membentuk cikal bakal janin dan berkembang terus hingga secara lengkap termasuk system syarapnya maka ditiupkanlah ruhnya. Jadi dari Ayat ini secara tegas bahwa penciptaan Adam bukanlah suatu kejadian sim-salabim-aba-kadabra tiba-tiba dari patung tanah liat jadi Adam hidup; bukan demikian adanya. Seperti juga penciptaan jagat-raya ini bukan terjadi sim-salabim-aba-kadabra melainkan suatu proses yang panjang memakan waktu yg teramat lama yaitu enam masa.
Teori terciptanya Adam yg saya uraikan itu akan menjadi tidak relepan kalau dalam keterangan Al-Qur’an bahwa Adam diciptakan dari batu ditempat bebatuan kering. Karena dibebatuan amat sangat miskin senyawa-senyawa organik seperti asam amino yang amat dibutuhkan oleh mahluk hidup. Untuk membuktikan teori ini dapat diteliti hipotesisnya adalah ada kemungkinan besar bahwa famili mikroorganisme yang tidak mengalami mutasi terus berkembang biak dan ada di tubuh manusia didaerah serupa dengan habitat asalnya yaitu boleh jadi terdapat pada usus besar manusia. Untuk itu perlu diteliti dan dibandingkan struktur DNA manusia dengan struktur DNA mikroorganisme usus untuk mengetahui adakah kemiripan yg signifikan satu samalainya. Kalo memang ternyata hipotesis ini terbukti maka teori mutasi genetik diatas  yg mendekati kebenaran; dan kalau tidak ada kemiripan dalam hal DNA maka, teori pembentukan DNA baru itulah yg mendekati kebenaran.  WALLOHU A’LAM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar